Hakekat belajar menurut teori ini dijelaskan sebagai
suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan infomasi, reorganisasi,
perseptual, dan proses internal.
Menurut teori kognitif belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diikut. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
Menurut teori kognitif belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diikut. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif antara lain
tampak dalam bentuk rumusan-rumusan seperti : ”tahap-tahap perkembangan” yang
dikemukakan oleh J. Peaget, Advance Organizer oleh Ausubel, pemahaman konsep
oleh Bruner, Hirarki Belajar oleh Gagne, Webteaching oleh Norman, dan
sebagainya.
1. Teori
Perkembangan Peaget
Menururt Peaget, perkembangan
kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya
umur, makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya.
Proses adaptasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai dengan struktur kognitif yang ada sekarang, sementara akomodasi adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami.
Peaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat, yaitu:
Proses adaptasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai dengan struktur kognitif yang ada sekarang, sementara akomodasi adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami.
Peaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat, yaitu:
- Tahap Sensori Motori (umur 0 – 2 tahun)
Ciri pokok perkembangannya
berdasarkan tindakan dan dilakukan langkah demi langkah.
- Tahap Preoperasional (umur 2 – 7 / 8 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap
ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya
konsep-konsep intuitif.
- Tahap Operasional Konkret (umur 7 atau 8 – 11 atau 12 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap
ini adalah anak sudah menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan
ditandai dengan adanya reversibel dan kekekalan.
- Tahap Operasional Formal (umur 11 / 12 – 18 tahun)
Ciri pokok perkembangan pada tahap
ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan pola berpikir
“kemungkinan”.
Sedangkan langkah-langkah pembelajaran menurut Peaget antara lain:
Sedangkan langkah-langkah pembelajaran menurut Peaget antara lain:
1.
Menentukan tujuan pembelajaran
2.
Memilih materi pelajaran
3.
Menetukan topik-topik yang dpat dipelajari siswa
secara aktif
4.
Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk
topik-topik tersebut misalnya penelitian, memecahkan masalah, diskusi,
simulasi, dan sebagainya.
5.
Mengembangkan metode pembelajaran untuk merangsang
kreatifitas dan cara berpikir siswa.
6.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2. Teori
Belajar Menurut Bruner
Jerome Bruner (1966) adalah seorang
pengikut setia teori kognitif, khususnya dalam studi perkembangan fungsi
kognitif. Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan
dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap
perkembangan orang tersebut. Gagasannya mengenai kurikulum spiral sebagai suatu
cara mengorganisasikan materi pelajaran tingkat makro, menunjukkan cara
mengurutkan materi pelajaran mulai dari mengajarkan materi secara umum,
kemudian secara berkala kembali mengajarkan materi yang sama dalam cakupan yang
lebih rinci.
Langkah-langkah pembelajaran menurut Bruner antara lain:
Langkah-langkah pembelajaran menurut Bruner antara lain:
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran
- Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh ke generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh ilustrasi tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak.
- Melakukan
penilaian proses dan hasil belajar siswa.
3. Teori Belajar Bermakna Ausubel
Menurut
Ausubel, bahwa proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan
pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan
terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memahami makna stimulus,
menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut Ausubel adalah :
Adapun langkah-langkah pembelajaran menurut Ausubel adalah :
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik siswa.
- Memilih materi pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan mengaturnaya dalam bentuk konsep-konsep inti.
- Mempelajari konsep-konsep inti tersebut, dan menerapkannya dalam bentuk nyata/konkret.
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar